Hosting Unlimited Indonesia

PEMUDA DAN BANGSA INDONESIA



By; Admin
Pemuda Indonesia adalah agen perubahan.Tapi apa benar??? Perubahan kemana???. Berdasarkan definisi pemuda: Berbagai definisi berkibar akan makna kata pemuda. Baik ditinjau dari fisik maupun phisikis akan siapa yang pantas disebut pemuda serta pertanyaan apakah pemuda itu identik dengan semangat atau usia.
 
Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai The time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”.

Sedangkan dalam Definisi yang berbeda ditunjukkan oleh Alquran. Dalam kaidah bahasa Qurani pemuda atau yang disebut “asy-syabab”didefinisikan dalam ungkapan sifat dan sikap seperti:

  • Berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang (berani) melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Se­sungguhnya dia termasuk orang orang yang zalim, Mereka berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang (berani) mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (QS.Al­-Anbiya, 21:59-60).
  • Memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dalam dengan perkataan. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua).“Kami ceritakan kisah me­reka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda.pe­muda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambah­kan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka mengatakan: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, se­sungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran” (QS.18: 13-14). 
  • Seorang yang tidak berputus-asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai. Seperti digambarkan pada pribadi pemuda (Nabi) Musa. “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai kepertemuan dua buah lautan; atau aku akan ber­jalan sampai bertahun-tahun” (QS. Al-Kahfi,18 : 60).  

Jadi pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb. Kelemahan mecolok dari seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri.

Peran penting dari seorang pemuda adalah pada kemampuannya melakukan perubahan. Perubahan menjadi indikator suatu keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda. Perubahan menjadi sebuah kata yang memiliki daya magis yang sangat kuat sehingga membuat gentar orang yang mendengarnya, terutama mereka yang telah merasakan kenikmatan dalam iklim status quo. Kekuatannya begitu besar hingga dapat menggerakkan kinerja seseorang menjadi lebih produktif. Keinginan akan suatu perubahan melahir sosok pribadi yang berjiwa optimis. Optimis bahwa hari depan pasti lebih baik.Tak heran jargon perubahan menjadi tema yang cukup menjual dan menggugah hati masyarakat di Pilpres II lalu. Pertama kali didengungkan oleh PKS setelah penandatanganan nota kesepahaman dukungan PKS terhadap pasangan SBY-JK di Pilpres II. SBY pun menggunakan jargon “perubahan” ini dalam kampanyenya dan terbukti sukses. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia mendukungnya, suatu persentasi angka yang tidak sedikit.

Peranan Pemuda Indonesia dalam Pergerakan Kemerdekaan
 
Dalam setiap sejarah bangsa-bangsa di dunia, terdapat beberapa titik kritis yang dianggap sebagai momentum sangat menentukan dalam perjalanannya. Pada titik-titik itu terjadi peristiwa yang sangat krusial bagi masa depan bangsa tersebut. Sehingga dapat dibayangkan, jika pada titik-titik itu, bukan terjadi peristiwa sebagaimana yang telah terjadi tersebut, maka keadaan bangsa itu pada masa sekarang sudah akan lain ceritanya.

Kemudian dalam umur manusia juga ada titik-titik yang menunjukan bahwa manusia tersebut mengalami perubahan, pertumbuhan dan berkembang, baik dari segi fisik, psikologis, maupun yang lainnya, yang secara umum biasanya terbagi ke dalam empat titik/fase: anak-anak, remaja, pemuda dan tua. Dalam keterbatasan wawasan kesejarahan Indonesia, saya memberanikan diri memaparkan satu titik dari beberapa titik-titik penting dalam sejarah bangsa ini, dan dengan mengambil satu titik dari fase umur manusia, yaitu yang ada kaitannya dengan: Peranan pemuda indonesia dalam pergerakan kemerdekaan.

Ketika kita membicarakan sebuah tema yang menjadi objek pembicaraannya menghususkan suatu golongan masyarakat tertentu, maka kita dituntut untuk mengenal golongan tersebut terlebih dahulu, sebelum membicarakan hal-hal pokok lainnya yang ada kaitannya dengan objek tersebut, agar pembicaraannya bisa lebih fokus dan terarah. Dan tema yang ada kaitannya dengan pemuda biasanya banyak mendapat sorotan yang signifikan dari para pemerhati atau kalangan luas, hal ini dikarenakan:

  • Hasan al-Banna mengatakan: “Dalam setiap kebangkitan sebuah peradaban di belahan dunia manapun maka kita akan menjumpai bahwa pemuda adalah salah satu irama rahasianya”.
  • Bung karno berkata: “Beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru! Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia.
  • Pepatah arab mengatakan: “Syubanul yaom, rijalul ghad” artinya: pemuda/remaja dimasa sekarang ini pemimpin dimasa depan. “Inna fi yadi syubban amrol ummah, wa fi aqdamihim hayataha” artinya: sesungguhnya di tangan dan langkah pemudalah urusan dan hidupnya suatu umat/masyarakat. 

Dengan ungkapan-ungkapan di atas, menunjukan bahwa pemuda merupakan sumber potensi yang dapat menciptakan keadaan yang lebih baik melalui berbagai kekuatan dimilikinya baik dari segi fisik, maupun pemikirannya dalam membangun suatu peradaban masyarakat atau bangsa. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam al quran, secara fitrah pemuda memiliki sifat-sifat seperti berani, pantang mundur, dan memiliki standar moralitas keimanan. Pemuda memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan. Kelebihan pemuda secara umum terlihat dari :

  • Kelebihan dari segi kekuatan fisik dan psikologi berbeda dengan usia kanak dan tua, pemuda memiliki kelebihan dalam kekuatan fisiknya, bahkan seorang pemuda yang sedang jatuh hati dia akan mampu mendaki gunung yang tinggi atau menuruni ngarai terjal sekalipun, karena pada saat itulah dia memiliki kekuatan fisik yang primadan energik.
  • Kekuatan akal berbeda dengan usia kanak dan tua, pemuda memiliki kelebihan dalam kekuatan akalnya. Kekuatan yang membatasi antara ketidaktahuan dengan kepikunan diiringi dengan spirit idealisme dan eksplorasi pemaknaan dalam lingkup yang luas.  
  • Kekuatan semangat berbeda dengan usia kanak dan tua, pemuda memiliki kelebihan dalam kekuatan semangatnya. Semangat untuk bergerak, berubah, hingga memberi kontribusi bagi integritas diri serta ruang dan waktu yang meliputi dirinya. 
  • Masa muda adalah masa subur idealisme. Banyak peristiwa-peirstiwa besar dalam sejarah adalah karena idealisme masa muda. Semangat kemerdekaan yang telah mengantarkan negeri ini bebas dari penjajahan adalah karena gelora idealisme anak-anak muda masa itu. 
  • Masa muda adalah masa yang paling efektif untuk menabung amal untuk hari tua. Sebagaimana Nabi saw. menyebutkan lima hal yang harus diperhatikan oleh manusia sebelum lima hal lainnya, dan salah satunya: “Syabaabaka qabla haramika (Masa mudamu sebelum masa tuamu). ”Di sisi lain pemuda memiliki kekurangan. Kekurangan yang paling mencolok adalah mudah emosional, tempramental, senang bergerombol.  
Maka dari itu, secara umum bisa kita lihat bahwa Pemuda memiliki semangat untuk berubah dan kemampuan untuk melakukan perubahan sehingga dikatakan bahwa pemuda adalah agent of change. Hal inilah yang menjadi peran paling penting dari pemuda. Hal ini jika kita korelasikan dengan sejarah bangsa kita Indonesia, kita akan melihat begitu dominannya peran pemuda dalam melakukan perubahan di negri ini. Dimulai dari kebangkitan nasional yang menandakan mulai tumbuhnya rasa nasionalisme, sumpah pemuda yang menjadi cikal bakal persatuan Indonesia, kemerdekaan Republik Indonesia, tumbangnya orla, lahir dan tumbangnya orde baru sampai lahinya orde reformasi. Sejarah mengatakan tanpa pemuda negeri ini tidak akan menikmati kemerdekaan dan terus menerus hidup dalam ketidakadilan.

Sehingga Ben Anderson, pengamat politik Indonesia, dalam Java In A Time Of Revolution, Occupation And Resisten (1944-1946) meyakini bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah pergerakan kaum muda. Dalam setiap fase sejarah, kepemimpinan kaum muda adalah motor penggerak perubahan zaman. Ia mengatakan, “Akhirnya saya percaya bahwa watak khas dan arah dari revolusi Indonesia pada permulaannya memang ditentukan oleh kesadaran pemuda ini. ”Untuk itu pada kesempatan ini saya akan membahas peranan pemuda dalam pergerakan kemerdekaan, yang secara umum ditandai oleh dua fase penting yaitu fase berdirinya organisasi-organisasi yang bersifat nasionalis antara tahun 1905-1927 dan fase dari peristiwa sumpah pemuda tahun 1928 sampai diproklamasikannya kemerdekaan republik Indonesia tahun 1945.

Fase Pertama dari Tahun 1905-1927

Apabila kita menengok fakta-fakta sejarah Indonesia, tak dapat di pungkiri bahwa pergerakan kemerdekaan indonesia modern melawan kolonialisme digerakan dan dipelopori oleh kaum muda yang membentuk beberapa organisasi pergerakan yang bersifat nasionalis. Hal ini bisa kita lihat bahwa umur-umur para tokoh pergerakan nasional tersebut berkisar antara 20-30 tahunan. Kartini sewaktu menyuarakan Cri De Coueurnya (Jeritan Hati Nuraninya) pada tahun 1900-an melawan feodalisme dan kolonialisme, berusia 20 tahunan. Begitu juga Sutomo dan Gunawan Mangunkusumo beserta kawan-kawannya ketika mendirikan Budi Utomo pada 20 Mei 1908 mereka semua berusia 20-25 tahunan. Tokoh Serikat Islam yang terkenal yaitu HOS Tjokroaminoto ketika memimpin organisasi tersebut berusia 25 tahun. Soebadio Sastrosatomo, Wikana, Chaerul Saleh, dan Soekarni, serta dokter Moeward ketika memaksa sukarno untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia berusia 25-30 tahunan, dan Sultan syahri sendiri yang ikut menggerakan pemuda pada waktu itu berusia 36 tahun.

Bangkitnya pergerakan pemuda pada fase ini, tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang secara umum terbagi ke dalam dua faktor:

Bersambung ke tulisan berikutnya.....

Tak Ada yang Abadi di Dunia ini, yang Abadi adalah amal perbuatan kita semasa hidup. yakusa....!!!




0 Response to "PEMUDA DAN BANGSA INDONESIA"

Posting Komentar